Minggu, 12 Oktober 2014

Remaja di Era Globalisasi

Nama : Sheila Bilqiska Maharani

Kelas : 3EA02
Tugas : SOFTSKIL Prilaku Konsumen (Remaja di Era Globalisasi)


KATA PENGANTAR

 Puji serta syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT , karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Gaya Hidup”.

  Makalah ini ditunjukkan untuk memenuhi salah satu tugas kuliah Perilaku Konsumen. Selain itu makalah ini disiapkan sebagai bahan latihan bagi rekan mahasiswa yang ingin mengamati lebih jauh tentang
Remaja Di Era Globalisasi

Penulis sangat menyadari begitu banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini. Oleh karena itu , penulis sangat mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari semua pihak.

Dengan demikin penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian dan semua dukungan semua pihak.


Depok, Oktober 2014



BAB I
PENDAHULUAN

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, remaja diartikan sebagai usia muda atau mulai dewasa. Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri, di mana pada fase ini mereka belajar untuk memahami dan menerima keadaan dan kenyataan yang ada dalam dirinya dan orang lain, juga termasuk lingkungan sosial yang membentuknya. Menurut Sudarwan (2010), periode remaja transisi berusia antara 12-19 tahun di mana periode ini merupakan transisi antara masa kanak-kanak dan usia dewasa. Periode ini merupakan masa perubahan yang sangat besar. Selama periode tahun ini pertumbuhan fisik, emosional, dan intelektual terjadi dengan pesat, hal tersebut menjadikan individu sebagai remaja untuk menyesuaikan dan memperluas pandangannya tentang dunia (rasa ingin tahu yang tinggi).

Pertumbuhan dan perkembangan remaja dapat dilihat dari dua sisi yang saling terkait, di mana ia mengalami perubahan secara fisik (biologis) dan psikis (rohani dan sosial), sebagaimana diutarakan Sudarwan (2010: 8). Ketika seorang individu beranjak remaja, berarti ia telah mampu untuk membedakan hal yang baik dan yang buruk, hal tersebut perlu perhatian dan pengawasan dari orang-orang di sekitarnya (orang tua, guru, masyarakat).

Berbicara mengenai remaja dengan globalisasi dewasa ini, memunculkan berbagai isu untuk terus diikuti perkembangan dan dinamikanya, juga sebagai bahan kajian yang tak kalah menarik. Era globalisasi menuntut segala aspek kehidupan dan seluruh masyarakat untuk berubah, lebih berkembang dan maju. Era globalisasi merupakan era persaingan bebas dalam segala aspek kehidupan (ekonomi, pendidikan, teknologi, dll.), pada era ini memperlihatkan suatu kondisi bahwa dunia ini sudah semakin kecil. Di dalam konteks informasi, dunia ini sudah menjadi satu, tidak ada lagi kotak-kotak yang membatasi wilayah satu dengan lainnya. Dengan adanya peran media (televisi, radio, majalah, internet) telah mempengaruhi gaya hidup dan moralitas remaja.



BAB II
PEMBAHASAN


Pengertian Globalisasi

Adapun konsep globalisasi menurut pendapat para ahli adalah :

1. Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.

2. Emanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.

3. Thomas L. Friedman
Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.

Proses Globalisasi

Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah globalisasi informasi, demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup.
Serta hal ini dapat dipicu dari adanya penunjang arus informasi global melalui siaran televise baik langsung maupun tidak langsung, dapat menimbulkan rasa simpati masyarakat namun bisa juga menimbulkan kesenjangan sosial.
Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehingga memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya punk, cara bergaul.

Dampak Globalisasi

Globalisasi telah menimbulkan dampak yang begitu besar dalam dimensi kehidupan manusia, karena globalisasi merupakan proses internasionalisasi seluruh tatanan masyarakan modern.
Sehingga terjadi dampak yang beragam terutama pada aspek sosial dampak positif nya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya.
Sedangkan dampak negatifnya, banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang mengalami perubahan dengan cara meniru atau menerapkannya secara selektif

Faktor –faktor Budaya Asing Masuk

A. Kurangnya Penjagaan yang ketat di wilayah gerbang Indonesia

Dalam gerbang wilayah Indonesia, sepertinya kurang adanya badan seleksi khusus yang bisa menyeleksi budaya-budaya asing negatif yang masuk ke Indonesia. Seperti masih banyaknya gambar serta video porno yang didatangkan dari luar.



B. Lifestyle yang berkiblat pada barat

Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang meniru gaya hidup atau lifestyle orang-orang bule atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni melakukan sex bebas, berpakaian mini, gaya hidup bebas tanpa ikatan atau biasa sering kita sebut dengan kumpul kebo. Istilah ini digunakan kepada pasangan yang bukan muhrimnya tetapi tinggal seatap tidak dalam tali pernikahan.

Di Indonesia gaya hidup ini tidak dibenarkan karena menyalahi beberapa norma yakni norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan. Sanksi yang diberikan bagi yang melanggar juga cukup berat terutama pada lingkungan sekitarnya. Orang-orang yang melakukan “kumpul kebo” atau tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan ini akan dipandang kurang pantas oleh warga sekitar. Sanksi yang diberikan masyarakat tidak berat tetapi cukup menyakitkan karena bisa-bisa akan mengucilkan orang yang melakukan kegiatan ini.

C. Menyalagunakan Tekhnologi

Seperti sempat kita bahas diatas bahwa pemanfaatan tekhnologi yang salah dapat mempermudah arus budaya asinya negatif yang masuk. Seperti Internet sekarang ini internet banyak disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno, melakukan hal penipuan, dll. Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan tekhnologi ini denga cara yang tidak benar. Orang-orang bisa mengakses dengan mudah situs-situs porno yang mereka inginkan. Hal ini membawa dampak buruk bagi yang menikmatinya.

Cara Menanggulangi

Era Globalisasi dewasa ini mengharuskan kita untuk bersikap arif dan mampu merumuskan serta mengaktualisasikan kembali nilai-nilai kebangsaan yang tangguh dalam beriteraksi terhadap tatanan dunia luar dengan tetap berpijak pada jadi diri, serta menyegarkan dan memperluas makna pemahaman kebangsaan kita dengan mengurangi berbagai dampak negatif yang akan timbul dengan cara :

1. Pembangunan kualitas manusia Indonesia melalui pendidikan.
2. Pemberian ketrampilan hidup ( life skill) agar mampu menciptakan kreatifitas dan kemandirian.
3.Usaha menumbuhkan bidaya dan sikap hidup global, seperti mandiri, kreatif, menghargai karya, optimis, dan terbuka.
4. Usaha selalu menumbuhkan wawasan kebangsaan dan identitas nasional.
5. Usaha menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis.


Cara Lain dalam Menanggulangi Era Globalisasi

1Bersikap kritis dan teliti

Sebagai penerus bangsa,kita harus bersikap kritis dan teliti terhadap hal-hal yang baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter apakah hal ini bisa membawa dampak baik atau buruk bagi kita. Bersikaplah kritis terhadap sesuatu yang baru, banyak bertanya pada orang-orang yang berkompeten dibidangnya dan teliti apakah inovasi tersebut bisa sesuai dengan iklim indonesia dan pastikan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di Indonesia.
2   
  
Perluas Ilmu pengetahuan (IPTEK)

Sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita telah mengetahui apa inovasi- inovasi yang masuk itu secara jelas dan rinci. Kita bisa mengetahui keguanaan hal itu secara keilmuannya, seperti situs jaringan facebook. Facebook saat ini sedang menjamur dikalangan masyarakat, dari berbagai usia semua menggunakan situs ini untuk menjalin tali silaturahmi yang telah lama terputus. Tetapi ada beberapa orang yang menyalahgunakan facebook sebagai ajang caci maki dan hina dina. Jika kita mengetahui fungsi awal facebook itu sendiri adalah untuk menjalin tali silaturahmi, kita tidak akan menyalahgunakan situs ini untuk berbuat yang tidak-tidak. Sehingga kita harus mengetahui terlebih dahulu fungsinya untuk apa dan manfaatnya seperti apa.

3Harus sesuai dengan Norma-norma yang berlaku di Indonesia

Pengaruh budaya asing yang masuk terkadang tidak sesuai dengan noram norma yang berlaku di Indonesia. Jika kita menyaksikan film-film luar, mereka menganut gaya hidup yang bebas dan jika diterapkan disini melanggar beberapa norma yang ada di Indonesia. Misalnya saja berciuman dimuka umum. Kita sering menyaksikan film-film barat yang melakukan adegan-adegan mesra di muka umum, hal itu tidak bisa diterapkan di Indonesia karena melanggar norma kesopanan. Biasanya di film-film barat, wanitanya berpesta dengan menggunakan pakaian mini sambil bermabuk-mabukan jika hal itu diterapkan di Indonesia, adat seperti itu tetntu tidak sesuai jika kita terapkan di Indonesia.
Indonesia masih memegang adat ketimuran yang sangat kental sehingga masyarakat di sini hidup dengan aturan-aturan yang berlaku dan tentunya pantas sesuai dengan adat kesopanan. Walaupun Indonesia memiliki beriburibu pulau tetapi adat istiadat mereka selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan perbuatan buruk untuk dilakukan.

4Tanamkan “Aku Cinta Indonesia”

Maksud dari simbol ini adalah bahwa adat istiadat yang ditularkan oleh nenek moyang kita adalah benar adanya dan dapat membawa manfaat yang baik bagi diri kita sendiri untuk masa kini dan kedepannya. Sehingga kita tidak mudah terbawa arus budaya asing yang membawa kita kepada dampak yang negatif.

5
 Meningkatkan Keimanan dan ketakwaan

Seperti telah kita bahas bahwa agama merupakan pondasi utama dalam diri yang bisa mengontrol diri kita kepada hawa napsu yang akan mengganggu kita kedalam jurang kenistaan. Agama sangat penting bagi kelangsungan umatnya. Apabila sesorang sudah terbawa kedalam kesesatan, agamalah yang menjadi penolong umatnya agar berubah kembali menjadi lebih baik.


BAB III
PENUTUP


A.KESIMPULAN

Generasi muda yang pintar pasti bisa memilih mana sesuatu yang baik bagi dirinya mana yang tidak baik bagi dirinya. Terlihat didalam lingkungan sosialnya, keika ia terjun didalam lingkungan sosialnya ia menjadi individu yang bebas dan hanya dia yang bisa memilih ia ingin bergaul dengan siapa. Pribadi yang supel akan bisa membawa dirinya kepada siapa saja tetapi perlu diingat menyeleksi teman itu harus, karena pengaruh negatif dari pihak asing bisa datang dari siapa saja, baik dari teman, tekhnologi canggih ataupun apa saja . Sehingga kita sebagai orang timur wajib menjunjung tinggi norma dan adat ketimuran kita.

B.SARAN
Sebagai bangsa yang mempunyai banyak norma,kita harus mematuhi segala aturan-aturan yg ada di norma tersebut.Indonesia adalah Negara yang terkenal dengan adat ketimurannya yang menjunjung kesopanan di segala bidang. Jadi,kita harus menjauhi budaya asing di negeri kita ini dan menjunjung serta melestarikan budaya warisan nenek moyang Bangsa Indonesia


DAFTAR PUSTAKA

http://psg.uii.ac.id/index.php/RADIO/4-Februari.html
http://pustaka-makalah.blogspot.com/2011/03/pengaruh-era-globalisasi-terhadap.html
http://yusufekonug.mhs.unimus.ac.id/files/2012/06/MAKALAH-B.INDO_1.pdf