Nama : Sheila Bilqiska Maharani
Kelas : 3EA02
Tugas : SOFTSKIL Prilaku Konsumen (Remaja di Era Globalisasi)
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kita panjatkan kehadirat
ALLAH SWT , karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Gaya Hidup”.
Makalah ini ditunjukkan untuk memenuhi salah
satu tugas kuliah Perilaku Konsumen. Selain itu makalah ini
disiapkan sebagai bahan latihan bagi rekan mahasiswa yang ingin mengamati lebih
jauh tentang
Remaja Di Era Globalisasi
Penulis sangat menyadari begitu banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini. Oleh karena itu , penulis sangat mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari semua pihak.
Dengan
demikin penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
atas perhatian dan semua dukungan semua pihak.
Depok, Oktober 2014
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam
kamus Besar Bahasa Indonesia, remaja diartikan sebagai usia muda atau mulai
dewasa. Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri, di mana pada fase ini
mereka belajar untuk memahami dan menerima keadaan dan kenyataan yang ada dalam
dirinya dan orang lain, juga termasuk lingkungan sosial yang membentuknya.
Menurut Sudarwan (2010), periode remaja transisi berusia antara 12-19 tahun di
mana periode ini merupakan transisi antara masa kanak-kanak dan usia dewasa.
Periode ini merupakan masa perubahan yang sangat besar. Selama periode tahun
ini pertumbuhan fisik, emosional, dan intelektual terjadi dengan pesat, hal
tersebut menjadikan individu sebagai remaja untuk menyesuaikan dan memperluas
pandangannya tentang dunia (rasa ingin tahu yang tinggi).
Pertumbuhan
dan perkembangan remaja dapat dilihat dari dua sisi yang saling terkait, di
mana ia mengalami perubahan secara fisik (biologis) dan psikis (rohani dan
sosial), sebagaimana diutarakan Sudarwan (2010: 8). Ketika seorang individu
beranjak remaja, berarti ia telah mampu untuk membedakan hal yang baik dan yang
buruk, hal tersebut perlu perhatian dan pengawasan dari orang-orang di
sekitarnya (orang tua, guru, masyarakat).
Berbicara
mengenai remaja dengan globalisasi dewasa ini, memunculkan berbagai isu untuk
terus diikuti perkembangan dan dinamikanya, juga sebagai bahan kajian yang tak
kalah menarik. Era globalisasi menuntut segala aspek kehidupan dan seluruh
masyarakat untuk berubah, lebih berkembang dan maju. Era globalisasi merupakan
era persaingan bebas dalam segala aspek kehidupan (ekonomi, pendidikan,
teknologi, dll.), pada era ini memperlihatkan suatu kondisi bahwa dunia ini
sudah semakin kecil. Di dalam konteks informasi, dunia ini sudah menjadi satu,
tidak ada lagi kotak-kotak yang membatasi wilayah satu dengan lainnya. Dengan
adanya peran media (televisi, radio, majalah, internet) telah mempengaruhi gaya
hidup dan moralitas remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Globalisasi
Adapun konsep
globalisasi menurut pendapat para ahli adalah :
1. Malcom Waters
Globalisasi adalah
sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan
sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.
2. Emanuel Ritcher
Globalisasi adalah
jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya
terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan
dunia.
3. Thomas L. Friedman
Globlisasi memiliki
dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar
bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah
menyatukan dunia.
Proses
Globalisasi
Perkembangan yang
paling menonjol dalam era globalisasi adalah globalisasi informasi, demikian
juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup.
Serta hal ini dapat
dipicu dari adanya penunjang arus informasi global melalui siaran televise baik
langsung maupun tidak langsung, dapat menimbulkan rasa simpati masyarakat namun
bisa juga menimbulkan kesenjangan sosial.
Terjadinya perubahan
nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehingga memunculkan kelompok spesialis
diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya punk, cara
bergaul.
Dampak
Globalisasi
Globalisasi telah
menimbulkan dampak yang begitu besar dalam dimensi kehidupan manusia, karena
globalisasi merupakan proses internasionalisasi seluruh tatanan masyarakan
modern.
Sehingga terjadi dampak
yang beragam terutama pada aspek sosial dampak positif nya kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi dengan manusia
lainnya.
Sedangkan dampak
negatifnya, banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang mengalami perubahan
dengan cara meniru atau menerapkannya secara selektif
Faktor
–faktor Budaya Asing Masuk
A. Kurangnya Penjagaan
yang ketat di wilayah gerbang Indonesia
Dalam gerbang wilayah
Indonesia, sepertinya kurang adanya badan seleksi khusus yang bisa menyeleksi
budaya-budaya asing negatif yang masuk ke Indonesia. Seperti masih banyaknya
gambar serta video porno yang didatangkan dari luar.
B. Lifestyle yang
berkiblat pada barat
Saat ini banyak
masyarakat Indonesia yang meniru gaya hidup atau lifestyle orang-orang bule
atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni melakukan sex bebas, berpakaian
mini, gaya hidup bebas tanpa ikatan atau biasa sering kita sebut dengan kumpul
kebo. Istilah ini digunakan kepada pasangan yang bukan muhrimnya tetapi tinggal
seatap tidak dalam tali pernikahan.
Di Indonesia gaya hidup
ini tidak dibenarkan karena menyalahi beberapa norma yakni norma agama, norma
kesusilaan, norma kesopanan. Sanksi yang diberikan bagi yang melanggar juga
cukup berat terutama pada lingkungan sekitarnya. Orang-orang yang melakukan
“kumpul kebo” atau tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan ini akan dipandang
kurang pantas oleh warga sekitar. Sanksi yang diberikan masyarakat tidak berat
tetapi cukup menyakitkan karena bisa-bisa akan mengucilkan orang yang melakukan
kegiatan ini.
C. Menyalagunakan
Tekhnologi
Seperti sempat kita
bahas diatas bahwa pemanfaatan tekhnologi yang salah dapat mempermudah arus
budaya asinya negatif yang masuk. Seperti Internet sekarang ini internet banyak
disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno, melakukan hal
penipuan, dll. Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan tekhnologi ini denga
cara yang tidak benar. Orang-orang bisa mengakses dengan mudah situs-situs
porno yang mereka inginkan. Hal ini membawa dampak buruk bagi yang
menikmatinya.
Cara
Menanggulangi
Era Globalisasi dewasa
ini mengharuskan kita untuk bersikap arif dan mampu merumuskan serta
mengaktualisasikan kembali nilai-nilai kebangsaan yang tangguh dalam
beriteraksi terhadap tatanan dunia luar dengan tetap berpijak pada jadi diri,
serta menyegarkan dan memperluas makna pemahaman kebangsaan kita dengan
mengurangi berbagai dampak negatif yang akan timbul dengan cara :
1. Pembangunan kualitas
manusia Indonesia melalui pendidikan.
2. Pemberian
ketrampilan hidup ( life skill) agar mampu menciptakan kreatifitas dan
kemandirian.
3.Usaha menumbuhkan
bidaya dan sikap hidup global, seperti mandiri, kreatif, menghargai karya,
optimis, dan terbuka.
4. Usaha selalu
menumbuhkan wawasan kebangsaan dan identitas nasional.
5. Usaha menciptakan
pemerintahan yang transparan dan demokratis.
Cara
Lain dalam Menanggulangi Era Globalisasi
1Bersikap kritis dan teliti
Sebagai penerus
bangsa,kita harus bersikap kritis dan teliti terhadap hal-hal yang baru
didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter apakah hal ini bisa
membawa dampak baik atau buruk bagi kita. Bersikaplah kritis terhadap sesuatu
yang baru, banyak bertanya pada orang-orang yang berkompeten dibidangnya dan
teliti apakah inovasi tersebut bisa sesuai dengan iklim indonesia dan pastikan
tidak melanggar norma-norma yang berlaku di Indonesia.
2
Perluas Ilmu pengetahuan (IPTEK)
Sebelum budaya asing
itu masuk sebaiknya kita telah mengetahui apa inovasi- inovasi yang masuk itu
secara jelas dan rinci. Kita bisa mengetahui keguanaan hal itu secara keilmuannya,
seperti situs jaringan facebook. Facebook saat ini sedang menjamur dikalangan
masyarakat, dari berbagai usia semua menggunakan situs ini untuk menjalin tali
silaturahmi yang telah lama terputus. Tetapi ada beberapa orang yang
menyalahgunakan facebook sebagai ajang caci maki dan hina dina. Jika kita
mengetahui fungsi awal facebook itu sendiri adalah untuk menjalin tali
silaturahmi, kita tidak akan menyalahgunakan situs ini untuk berbuat yang
tidak-tidak. Sehingga kita harus mengetahui terlebih dahulu fungsinya untuk apa
dan manfaatnya seperti apa.
3Harus sesuai dengan Norma-norma yang
berlaku di Indonesia
Pengaruh budaya asing
yang masuk terkadang tidak sesuai dengan noram norma yang berlaku di Indonesia.
Jika kita menyaksikan film-film luar, mereka menganut gaya hidup yang bebas dan
jika diterapkan disini melanggar beberapa norma yang ada di Indonesia. Misalnya
saja berciuman dimuka umum. Kita sering menyaksikan film-film barat yang
melakukan adegan-adegan mesra di muka umum, hal itu tidak bisa diterapkan di
Indonesia karena melanggar norma kesopanan. Biasanya di film-film barat,
wanitanya berpesta dengan menggunakan pakaian mini sambil bermabuk-mabukan jika
hal itu diterapkan di Indonesia, adat seperti itu tetntu tidak sesuai jika kita
terapkan di Indonesia.
Indonesia masih
memegang adat ketimuran yang sangat kental sehingga masyarakat di sini hidup
dengan aturan-aturan yang berlaku dan tentunya pantas sesuai dengan adat
kesopanan. Walaupun Indonesia memiliki beriburibu pulau tetapi adat istiadat mereka
selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan perbuatan buruk untuk
dilakukan.
4Tanamkan “Aku Cinta Indonesia”
Maksud dari simbol ini
adalah bahwa adat istiadat yang ditularkan oleh nenek moyang kita adalah benar
adanya dan dapat membawa manfaat yang baik bagi diri kita sendiri untuk masa
kini dan kedepannya. Sehingga kita tidak mudah terbawa arus budaya asing yang
membawa kita kepada dampak yang negatif.
5
Meningkatkan Keimanan dan ketakwaan
Seperti telah kita
bahas bahwa agama merupakan pondasi utama dalam diri yang bisa mengontrol diri
kita kepada hawa napsu yang akan mengganggu kita kedalam jurang kenistaan.
Agama sangat penting bagi kelangsungan umatnya. Apabila sesorang sudah terbawa
kedalam kesesatan, agamalah yang menjadi penolong umatnya agar berubah kembali
menjadi lebih baik.
BAB
III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Generasi muda yang
pintar pasti bisa memilih mana sesuatu yang baik bagi dirinya mana yang tidak
baik bagi dirinya. Terlihat didalam lingkungan sosialnya, keika ia terjun
didalam lingkungan sosialnya ia menjadi individu yang bebas dan hanya dia yang
bisa memilih ia ingin bergaul dengan siapa. Pribadi yang supel akan bisa
membawa dirinya kepada siapa saja tetapi perlu diingat menyeleksi teman itu
harus, karena pengaruh negatif dari pihak asing bisa datang dari siapa saja,
baik dari teman, tekhnologi canggih ataupun apa saja . Sehingga kita sebagai
orang timur wajib menjunjung tinggi norma dan adat ketimuran kita.
B.SARAN
Sebagai bangsa yang
mempunyai banyak norma,kita harus mematuhi segala aturan-aturan yg ada di norma
tersebut.Indonesia adalah Negara yang terkenal dengan adat ketimurannya yang
menjunjung kesopanan di segala bidang. Jadi,kita harus menjauhi budaya asing di
negeri kita ini dan menjunjung serta melestarikan budaya warisan nenek moyang
Bangsa Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
http://psg.uii.ac.id/index.php/RADIO/4-Februari.html
http://pustaka-makalah.blogspot.com/2011/03/pengaruh-era-globalisasi-terhadap.html
http://yusufekonug.mhs.unimus.ac.id/files/2012/06/MAKALAH-B.INDO_1.pdf