Jumat, 06 Desember 2013

Rangkuman Softskill Ekonomi Koperasi



PELAYANAN DAN MANFAAT KOPERASI,
SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA DAN KAJIAN DAMPAK KOPERASI TERHADAP ANGGOTANYA

Oleh :
Achmad H. Gopar
A Jajang W. Mahri

Abstrak
Aturan perilaku dalam koperasi belum dikembangkan secara sistematis, tugas dan tanggung jawab kepada direksi, manajemen, auditor dan anggota tidak secara eksplisit ditulis.  Secara finansial, koperasi gagal untuk memobilisasi modal dan menggunakannya lebih produktif. Koperasi belum membangun sistem intermediasi keuangan di antara mereka sendiri sehingga modal yang dapat digunakan lebih produktif dan efisien. Koperasi telah memberikan dampak yang baik bagi para anggotanya, terutama di daerah pedesaan. Dampaknya melewati yaitu jasa; kebijakan harga koperasi, kualitas produk, dan waktu layanan. Informasi pasar dari koperasi juga berguna bagi anggota dalam menjual produk mereka. Anggota juga diuntungkan melalui kegiatan simpan pinjam.

I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Banyak pakar yang menyata-kan bahwa kunci keberhasilan Koperasi antara lain terletak pada partisipasi anggota (Muslimin Nasution, 1987) dan (Syamsuri SA, 1986). Sehingga dapat dikatakan bahwa partisipasi dalam Koperasi seperti jantungnya tubuh manusia, karena dalam Koperasi anggota berperan ganda (dual identity) yaitu sebagai pemilik dan pengguna, disinilah letak keunikan badan usaha Koperasi karena pemilik usaha merangkap sebagai peng-guna jasa, karena kedua sifat ini menyebabkan Koperasi lebih banyak menuntut partisipasi dari anggota untuk mengembangkan usaha yang telah didirikan bersama untuk mencapai tujuan-nya. Tujuan utama Koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota-anggotanya.

1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
  1. Melakukan uji coba dan pengembangan indikator-indikator pengukuran dampak koperasi terhadap anggota;
  2. Melakukan pengukuran dampak koperasi terhadap anggota pada beberapa lokasi terpilih.
1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil oleh gerakan koperasi adalah sebagai berikut:
  1. Meningkatkan kemampuan analisis secara kritis para pengelola koperasi;
  2. Memberikan masukan kepada koperasi itu sendiri dalam rangka merumuskan kebijakan organisasi dan usahanya.
 Sedangkan bagi Pemerintah kegiatan ini akan memberikan manfaat sebagai berikut :
  1. Memberikan masukan informasi yang berguna dalam penyusunan kebijaksanaan pembangunan koperasi;
  2. Memberikan masukan kebijaksanaan dalam penyusunan sistem dan mekanisme monitoring dan evaluasi pembangunan perkoperasian.
1.4 Ruang Lingkup
Dalam kerangka monitoring dan evaluasi dampak koperasi, maka secara umum dapat dikelompokkan dalam dua kategori data, yaitu: 1) Data yang bisa dimonitor setiap saat dan secara terus menerus (monitorable), seperti misalnya jumlah anggota, jumlah simpanan, volume usaha dan sebagainya; dan 2) Data yang tidak yang tidak bisa dimonitor (unmonitorable). setiap saat, seperti persepsi anggota terhadap kualitas pelayanan koperasi dan seterusnya.
Dalam monitoring perkembangan koperasi yang dilakukan oleh pemerintah secara rutin dan terus menerus selama ini adalah menggunakan data atau indikator kuantitas yang bisa dimonitor. Keuntungan cara ini adalah datanya tersedia, mudah diperoleh dan dapat dilakukan secara nasional. Namun kelemahannya adalah kemungkinan datanya kurang reliable dan belum memadai untuk menggambarkan apakah kehadiran koperasi itu memberikan manfaat bagi sebagian besar anggota dan masyarakat sekitarnya.


II. KajianTeori dan Kerangka Pemikiran

Ada tiga cara untuk mengukur keberhasilan pembangunan koperasi, yaitu dilihat dari dimensi pertumbuhan (cooperative growth), sumbangannya terhadap GDP maupun GNP (cooperative share), dan dampak koperasi (cooperative impact) terhadap anggota dan lingkungan yang dipengaruhinya. Ada beberapa pertimbangan pentingnya koperasi untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara mandiri, antara lain yaitu:
  1. Hubungan koperasi dengan para anggotanya menjadi semakin dekat dan tidak terjadi kesenjangan antara koperasi dan anggotanya. Kegiatan ini juga dapat dijadikan sarana komunikasi dua arah dan member education;
  2. Secara dini koperasi dapat menemukenali kesalahan dan penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan program. Lebih mudah dan cepat untuk melakukan penyempurnaan;
  3. Keterbatasan sumberdaya yang ada pada pemerintah, (berupa tenaga pelaksana dan pembiayaan) tidak memungkinkan koperasi secara nasional untuk melakukan kegiatan ini. Pada umumnya hasil evaluasi pemerintah tidak segera dikomunikasikan dengan koperasi yang diamati;
  4. Dalam rangka operasionalisasinya akan lebih efektif, efisien serta manageable jika dilakukan oleh koperasi itu sendiri. Selain itu terjamin tingkat akurasi dan reliabilitas data dan informasi yang disajikan. 
Karakteristik yang harus dimiliki oleh Koperasi agar dapat disebut sebagai pusat pelayanan, menurut Muslimin Nasution (1990) adalah sebagai berikut :
1. Mampu menyediakan sarana dan bahan kebutuhan masyarakat yang sesuai dengan kodrat sebagai manusia baik untuk kebutuhan konsumsi maupun untuk kegiatan produksi.
2. Mampu berperan untuk membangkitkan inisiatif lokal agar semua masyarakat dapat meningkatkan peran sertanya dalam proses pembangunan dan menikmati hasil-hasil pem-bangunan tersebut.
3. Dapat berperan sebagai sarana dalam proses transformasi struktural termasuk redistribusi faktor-faktor produksi dan pendapatan.

Menurut Sugiyanto (2002), mengukur keberhasilan Koperasi jangan hanya dilihat dari sisi kemampuan Koperasi dalam menghasilkan SHU, tetapi yang utama harus dilihat dari kemampuan dalam mempromosikan ekonomi anggotanya (benefit ekonomi). Sebagaimana yang
diungkapkan Ropke (2003) partisipasi dapat digambarkan dalam tiga jenis :
1. Partisipasi anggota dalam mengkontribusikan atau menggerakan sumber-sumber dayanya
2. Partisipasi anggota dalam mengambil keputusan (perencanaan, implementasi/pelaksanaan, evaluasi)
3. Partisipasi anggota dalam menikmati manfaat.

Dari ketiga jenis konteks partisipasi diatas, penulis fokus pada partisipasi dalam menikmati manfaat, dimana anggota mau berpartisipasi jika mendapat timbal balik yang menguntungkan dari Koperasi, seperti harga barang yang lebih rendah dibanding dengan harga barang diluar Koperasi, perlakuan dan pelayanan yang baik dari pengurus ataupun dari anggota yang lainnya dalam Koperasi dan mendapatkan SHU yang sesuai dengan partisipasinya dalam Koperasi serta pelayanan di bidang penjualan bahan baku (kedelai) serta bidang simpan pinjam yang ditawarkan oleh Koperasi dapat memberikan manfaat lebih berupa prosedur yang relatif mudah, syarat-syarat penjualan kedelai kepada anggota lebih mudah, kemampuan dalam mengangsur dan jangka waktu angsuran yang tidak terlalu singkat dan bunga yang lebih rendah.

III. Objek dan Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei penjelasan (explanatory survey method) dengan menggunakan data primer dan sekunder. Metode ini menekankan pada perolehan data dengan Kualitas Pelayanan dan Manfaat Koperasi Partisipasi Anggotapertanyaan serta menganalisis jawabannya Variabel yang dianalisis yaitu faktor kualitas pelayanan Koperasi dan variabel manfaat Koperasi. Variabel kualitas pelayanan merupakan tingkat mutu pelayanan yang diberikan Koperasi kepada anggota, sehingga anggota dapat merasakan kepuasan dengan adanya pelayanan yang baik dari Koperasi, sedangkan variable manfaat Koperasi merupakan promosi ekonomi anggota, yaitu peningkatan pelayanan Koperasi kepada anggotanya dalam bentuk manfaat ekonomi yang diperoleh sebagai anggota Koperasi.

Variabel manfaat Koperasi adalah manfaat yang dirasakan oleh anggota selama menjadi anggota Koperasi. Indikatornya mencakup, a) besarnya manfaat ekonomi langsung dari penyediaan barang dilihat dari kondisi barang, harga barang, cara pembayaran dan syarat pembelian. b) besarnya manfaat ekonomi langsung dari pemasaran atau pengolahan bersama dilihat dari penghematan biaya produksi. c) besarnya manfaat ekonomi langsung dari simpan pinjam dilihat dari tingkat suku bunga pinjaman, syarat pinjaman dan jumlah realisasi pinjam-an. d) besarnya manfaat ekonomi tidak langsung dari pembagian SHU dilihat dari ketepatan dan proporsinnya. Manfaat koperasi menurut anggota pada umumnya dalam katagori kurang.

Apabila Koperasi memiliki kualitas pelayanan yang tinggi, maka keuntung-an yang dapat dinikmati anggota dari pelayanan Koperasi akan besar, dalam arti anggota akan menikmati keuntungan yang besar. Jika anggota dapat menikmati pelayanan yang besar, maka anggota akan aktif berpartisipasi. Semakin banyak manfaat pelayanan yang dapat dinikmati oleh anggota, maka akan semakin besar partisipasi anggota dalam Koperasinya.


IV. Daftar Pusaka
Draper, N .R. and H. Smith, (1981). Applied Regresion Analysis. New York: John Wiley & Sons.
Gilbert, N. and H. Specht, (1977). Planning for Social Welfare; Issues, Model, and Tasks. New Jersey: Pretice-Hall, Inc..
-------------, (1992). Undang Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 199 2 tentang Perkoperasian. Jakarta: Pemerintah Koperasi.
Welch, S. and J. Comer, (1988). Quantitative Methods for Public Administration, Techniques and Applications. Chicago: The Dorsey Press.
Kajian Dampak Koperasi Terhadap Anggotanya (Achmad H. Gopar).
Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, 2001. Koperasi – Teori dan Praktek, Erlangga, Jakarta.
Hanel, Alfred, 1989. Organisasi Koperasi – Pokok-pokok Pikiran Mengenai Organisasi Koperasi di Negara-negara
Berkembang. Universitas Padjadjaran, Bandung.
Hendrojogi, 1999. Koperasi – Azas-azas, Teori dan Praktek, Rajawali Pers., Jakarta.
Ign. Sukamdiyo, 1996. Manajemen Koperasi, Erlangga, Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 1999. Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Kantor Menteri Negara Koperasi dan UKM RI, 2000. Rencana Strategi Pembangunan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah RI
Tahun 2001-2005, Jakarta.
Kerlinger, Fred N., 1990, Foundations of Behavioral Research (Terjemahan), Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Masri Singaribun dan Sofyan Efendi, 1996, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta
Muenker, Hans, 1989, Cooperative Principles and Cooperative Law (Terjemahan), Universitas Padjadjaran, Bandung.
Muslimin Nasution, 2002. Kinerja Koperasi-Mengukur Keberhasilan Koperasi, Jakarta.
Ropke, Jochen, 1995. Kewirausahaan Koperasi – Dinamika Kewirausahaan dan pengembangan Dalam Organisasi Swadaya,
UPT Penerbitan IKOPIN, Bandung.
__________, 1995. Manajemen Strategis untuk Koperasi dan Organisasi Swadaya, UPT Penerbitan IKOPIN, Bandung.
__________, 2003. Ekonomi Koperasi – Teori dan Manajemen, Salemba Empat, Jakarta.
Roy, Ewell Paul, 1981. Cooperatives Today and Tomorrow, The Interstate Printers and Publishers, Inc. Danville, Illinois.
Sugianto, 2002. Promosi Ekonomi Anggota (PEA) Sebagai Ukuran Kinerja Keuangan Koperasi. Dalam Rusidi dan Maman
Suratman (Ed.), 20 Pokok Pemikiran tentang Pembangunan Koperasi (Bunga Rampai), IKOPIN, Bandung.
_________, 2002. Sistem Akuntansi Koperasi Berdasarkan PSAK No. 27 Tahun 1999 untuk Menghasilkan Informasi
Keuangan yang Sesuai dengan Jati Diri Koperasi. Dalam Jurnal Koperasi Indonesia Tahun XVII Nomor 1 Agustus 2002.
IKOPIN, Bandung.
Sugiono, 2001. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Keempat, Alfabeta, Bandung.
Sukanto Reksodiprodjo, 2001. Manajemen Koperasi, BPFE, Jogyakarta.
Syamsuri SA., 1986. Daya Hidup Koperasi dan Implikasinya Terhadap Kesejahteraan Anggota, Disertasi Pascasarjana, IKIP
Bandung.
Tim IKOPIN, Pedoman Umum Implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 Tahun 1999.


Sheila Bilqiska Maharani              16212963
Irfan Ardian Yudhistya                  13212783

Kamis, 24 Oktober 2013

BIANCA LOVE STORY



“Dibawah biasan matahari senja dihiasi senyum dari bibirmu itu kita lewati sebuah pemandangan alam yang begitu indah dari sang maha pencipta”.

“Kriiiiiiiiing…. Kriiiiiing…”

Ooh tuhaaaan..kenapa selalu bunyi bising ini yang membuat mimpi-mimpiku berhamburan.

“okeee aku banguun jam kesayangaankuuuu” sambil mematikan alarm. Kemudian ku tenggak habis air mineral yang berada disebuah tabung kaca bening yang telah disiapkan diatas meja sebelah kasurku. Ya meminum air mineral setiap pagi adalah kebiasaan rutin dari keluarga kami sebelum melakukan aktifitas hari-hari.

Oh ya namaku Bianca, aku adalah seorang mahasiswi dari universitas negri didaerah depok, sekarang aku masih berada disemester 3.

Pagi ini aku memilih sebuah t-shirt berwarna peach dipadukan dengan celana jeans dan tentunya sepatu flat bertali,berwarna peach yang maching dengan t-shirtku untuk pergi kekampus hari ini, ya motto style-ku memang simple but elegan.

“caaaa.. ayoo turun sarapan yuuuk” panggil bubun sambil membuka pintu kamarku, bubun itu panggilan untuk bundaku.

“iya bun, ini baru mau turun” sambil berlenggak lenggok didepan cermin yang membiaskan seluruh bentuk tubuhku dari kepala hingga kaki ini.

“kalo didepan cermin lamanyaa minta ampuun” gerutu bubun

“hehe.. iya, aku nyusuuuuul”.
Aku menuruni tangga sambil membaca beberapa BBM yang sedari pagi belum aku lirik satupun. ‘hmm.. sekian banyak yang BBM kenapa ga ada satupun yang nyangkut kehati’ gerutuku dalam hati.

“serius banget sama handphonenya” protes ayah.

“hehe..” tawaku malu

“tau nih kaya punya pacar aja lo de, megangin BB teruus”

“justru karna ga punya pacar ini ka, haha” tepisku melawan ejekan ka kiki

“emang anak bubun belum ada yang curi nih hatinya, udah setahun kuliaah looh..” tambah ejekan bubun

“ayoo.. ayoo.. pada mau sarapan atau ngegosipin aku nih”  tepisku lagi dengan sinis sambil mengambil sehelai roti.

Selesai sarapan pagi, ayah berangkat ke kantor, aku dan ka kiki berangkat ke kampus yang kebetulan kami satu universitas hanya berbeda fakultas dan semester saja.
Sesampainya digedung fakultasku, aku duduk di anak-anak tangga sebelum pintu masuk, sambil menunggu kedatangan chika sahabatku aku membaca novel sambil mendengarkan music melalui earphoneku yang tersambung ke blackberryku.

“wooy.. caa.. I’m here.. hehhehe sorry agak lama, tau sendiri kan sekarang depok macetnya udah nyamain ibu kota indonesiaa..” celotehnya kalau telat yang panjangnya seperti kereta.

“sudaaaah biasaaa… ya udah yook langsung kekelas” memotong alasan chika dan berdiri sambil memasukan novelku kedalam tas.
Sesampainya didalam kelas chika pun masih belum berhenti dengan ceritanya yang sedari tadi dengan antusiasnya dia bercerita tentang pacar barunya, ‘ya biasa.. namanya juga orang baru jadian pasti masih anget-angetnya’ gerutuku dalam hati yang entah iri atau apalah.

“lo ngerti ga sih dari tadi gue cerita caa..??” hentaknya sambil terlihat heran menatap wajahku.

“enghh.. hehehe ngerti koo chikaaaa.. iyaa tau deh yang baru jadiaan”

“hmm.. kayanya lo harus punya pacar deh ca,mau sampe kapan sih single teruus, masih belum bisaa move dari Boy emangnya?? Please deh flat bangeet hidup loo.”

“hahahaa apaan sih chi, ga orang rumah ga lo sama aja coment  terus tentang ke-single-an gue, hahaha.” Tepisku dengan tertawa palsu

“gue tau lo ya caa, ga usah so ngumpet-ngumpetin perasaan lo deh”

“……..” itu jurus jitu chika yang selalu membuat aku terdiam untuk membuat alasan-alasan yang memperlihatkan bahwa aku sudah bisa move on dari Boy.
Ternyata kedatangan dosen menyelamatkanku untuk tidak menjawab pertanyan-pertanyaan dari chika.

Gemuruh suara mahasiswa dan mahasiswi di kantin terdengar lebih keras pada saat jam makan siang. ya akhir-akhir ini aku lebih sering makan siang sendiri, chika sedang dimabuk cinta dengan pacar barunya yang juga temanku, aku sebagai sahabat chika hanya memaklumi dua insan manusia yang sedang dimabuk cinta itu. Ya jujur aku makin merasa sendiri kalau dikampus, maklumlah aku tidak mudah bergaul dengan orang-orang yang belum aku kenal, aku hanya bisa terlihat asik dengan orang-orang disekitarku, ya maka dari itu aku terlihat seperti orang angkuh kalau seseorang itu belum kenal aku lebih jauh.

Aku lebih memilih memasang earphone dan ku play lagu-lagu favoriteku sambil menikmati makan siang, tapi terlihat sepasang mata sepertinya mencuri-mencuri pandang ke arahku, sesekali akupun sengaja menantang sepasang mata itu untuk bertatapan, namun sepertinya dia tidak terlihat mau bertatapan denganku namun lebih memilih mencuri-curi pandanganku, akupun tidak menghiraukan sepasang bola mata itu.

“heh! Sendirian aja lo de, chika mana??” Tanya ka kiki yang tiba-tiba ada di hadapanku

“eh lo ka, iya nih.biasa itu anak lagi dimabuk cinta ka, jadi maunya sama pacarnya terus” jawabku tidak semangat

“hahaha chika udh punya pacar? Lah lo?? Kapaan???” ejeknya
“shit! Tiba-tiba jadi kenyang gue ka” jawabku dengan nada tinggi
“oke oke, single happy de” sambil mengacak rambut panjangku yang agak bergelombang.
“iyaa iyaaa..” ‘happy apaan, sepi iyeeh’ gerutuku dalam hati.

Kembalinya ke kelas ternyata sudah terlihat Chika yang sedang asik bersenda gurau dengan sang kekasih yaitu Ray. Kupasang wajah yang berusaha tidak terlihat iri dengan kemesraan mereka berdua.

“yampuun si bapak sama si ibu mesraa banget..” memasang senyum manisku

“ngiri yaaaa” jawab mereka kompak seperti memojokkanku

“iih jodooh tuuh,sampe samaan gituu. No no no I’m single happy” jawab palsuku

“haha biasanya yang ngomong happy tuh nyatanya ga happy, ya ga bep??” ray mengerlingkan matanya ke chika

“iyaa bep, biasanya yang ngomong kaya gitu kesepian bep” tambah chika seraya langsung tertawa

“oke oke emang yee lo jodoh banget berduaa” menutup pembicaraan sambil memasang earphone kembali ke indra pendengaranku.

Akupun tidak mendengarkan pembicaraan mereka yang selalu mengejek status single-ku.
  
‘Boy?? Apa iya aku masih belum bisa melupakannya, rasanya hati ini pun malas untuk menjawabnya, rasanya aku sudah move on darinya, tapi entah kenapa setiap mendengar namanya hati ini selalu bergetar tak karuhan, oohh tuhan bodohnya aku, kenapa masih ada serpihan-serpihan perasaan untuknya. Apa iya dia adalah sebab kenapa selama ini aku masih menjadi seorang jomblowati??’ gumamku dalam hati

Sudah petang dan waktu pulang pun tiba,teman-teman sekelasku mulai beranjak dari kelas begitu juga Chika dan Ray yang sudah berpamitan denganku untuk pulang, dan akupun terasa malas beranjak dari tempat dudukku, dan kuputuskan untuk menunggu ka Kiki didalam kelas dengan beberapa temanku yang masih sibuk membahas mata kuliah yang baru saja selesai didalam kelas.

de gue udah didepan fakultas lo nih” bunyi BBM dari ka Kiki
Kuangkat tubuhku setelah membaca BBM dari ka Kiki yang tanpaku balas pesannya, ternyata sudah terlihat mobil Honda City berwarna hitam yang tentu didalamnya ada ka Kiki yang berada dibalik kemudi, langsung ku buka pintu mobil dengan tangan kananku sementara tangan kiriku sibuk memeluk erat buku-buku tebal yang ber-tittle-kan ‘EKONOMI’. Setelah berada didalam mobil kulemparkan buku-buku dan tasku kebangku belakang tanpa melihat kea rah belakang.

“aduuuh!” tiba-tiba muncul suara kesakitan dan kaget dari arah bangku belakang.

“hhahahahaha, kasiaan banget lo Bas” tawa ka Kiki yang terlihat puas

“oops.. sorry.. abis ga bilang sih ada orang dibelakang” muka bersalah “lo gimana sih ka ga bilang ih ada orang” protesku ke ka Kiki

“hahaahaha gimana mau bilang, lo kan langsung buang buku lo kebelakang de” menjawab pertanyaanku sambil tertawa

“hmm udah udah.. gpp ko, selow aja” mengusap keningnya sambil tersenyum

“sorry sorry ya sumpah gue ga tau beneran ada lo” merasa bersalah

“iyaa gpp ko caaaa..” memberikan senyum manisnya

‘kayanya gue kenal deh sama org ini, temennya ka Kiki? Pastilah. Tapi siapa? Kayanya baru liat, tapi ko kaya kenal ya’ pertanyaanku dalam hati

“eh ko tau nama gue??” tanyaku ketus

“hehehe” senyum tanpa menjawab
Aku tidak menghiraukannya,mobil ka Kiki melaju dengan lamban, maklumlah padatnya kota pinggiran sekarang sudah seperti Jakarta yang begitu sesak setiap harinya, akupun kembali teringat dengan bayang-bayang Boy yang dulu mengisi hari-hariku, ku ambil Blackberry ku,kubuka aplikasi BBM lalu kuketik huruf B kemudian O dan terlihat profil laki-laki yang dulu sangat ku puja,ku putuskan untuk mencoba menyapanya kubuka dinding chat bersama Boy.

“Ping!!”

“ada apa ca?” boy pun mebalasnya, entah betapa senangnya setelah menerima balasan pesan dari boy

“egghh.. gpp ko boy, masih inget aku?”

“ya masihlah ca, masa iya aku lupa sana kamu, apa kabar kamu??”

“hehe aku baik-baik aja boy, kamu sendiri?” tersenyum sambil sesekali melihat foto yang terpampang di profil Boy.

“lo gamau turun de?kita tuh udah dirumah, BBMan sama siapa tiba-tiba jadi senyum-senyum gitu,sampe-sampe temen gue pamit turun mobil ga lo hirauin” Tanya ka Kiki tiba-tiba

“hah?udah sampe? Ko cepet? Emang temen lo turun dimana ka?”

“auu aah elaap” seraya ka Kiki keluar mobil
Akupun tidak hiaru dengan ka Kiki, kembali ku buka Blackberry-ku dan kembali berBBm ria dengan Boy, entah apa yang kami bahas tapi serasa duniaku kembali berwarna seperti dulu. Selesai mandi,makan malam akupun langsung kekamar untuk kembali bersenda gurau bersama Boy kali ini tidak lagi di BBM tapi beralih ke telephone.

“ok, good night ca, miss you” pertanda mengakhirkan senda gurau kami hari ini
Tanpa menjawabnya langsung ku akhiri telephone dari laki-laki yang masih luar biasa menurutku. Belum sempat ku letakan BB ku.

“Biip..Biip..Biip”

sleeping is so hard when I can’t stop thinking you, miss you
Ooh tuhaaaan,apakah Boy akan kembali….???

Akupun terlelap dalam tidurku malam ini, dengan perasaan yang begitu berbunga-bunga.

Koperasi

Pengertian Koperasi

Koperasi adalah landasan bisnis yang di jalankan demi kepentingan bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
 
Prinsip koperasi
 
Prinsip koperasi adalah suatu  ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama
 
Keunggulan koperasi
 
keunggulan dari koperasi memperoleh komparatif dari perusahaan. Untuk mengingat koperasi mempunyai potensi kelebihan antara lain pada skala ekonomi, aktivitas yang nyata, faktor-faktor precuniary, dan lain-lain
 
Pengurus
 
Pengurus koperasi biasanya dari kalangan anggota dalam suatu rapat anggota. Akan tetapi ada kalanya pengurus koperasi bukanlah dari anggotanya. Hal tersebut dikarenakan para anggotanya sendiri tidak memiliki kesanggupan untuk memimpin koperasi.
 
Koperasi di Indonesia
 
menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Di Indonesia, prinsip koperasi telah dicantumkan di Indonesia telah di buat  UU No. 25 Tahun 1992.
Prinsip koperasi di Indonesia kurang lebih sama dengan prinsip yang diakui dunia internasional dengan adanya sedikit perbedaan, yaitu adanya penjelasan mengenai SHU (Sisa Hasil Usaha)

Sejarah koperasi di Indonesia

Sejarah koperasi bermula pada abad ke 20, yang pada zaman itu merupakan hasil usaha yang tidak sepontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya.
Pada tahun 1896 seorang Patih R.Aria Wiria Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri (priyayi). Ia melakukan nya dikarenakan  untuk menolong para pegawai yang makin menderita akibat terjerat oleh lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Selain pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena mereka makin menderita tekanan para pengijon. Ia juga menganjurkan mengubah Bank tersebut menjadi koperasi Di samping itu ia juga mendirikan lumbung-lumbung desa yang menganjurkan para petani menyimpan pada pada musimpanen dan memberikan pertolongan pinjaman padi pada musim paceklik. Ia pun berusaha menjadikan lumbung-lumbung itu menjadi Koperasi Kredit Padi. Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu berpendirian lain Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak dijadikan Koperasi tetapi Pemerintah Belanda membentuk lumbung-lumbung desa baru, bank –bank Desa , rumah gadai dan Centrale Kas yang kemudian menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI).
 
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena 
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan politik,  khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.
 
Mengantisipasi perkembangan koperasi yang sudah mulai memasyarakat, Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan perundangan tentang perkoperasian. Pertama, diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu pada tahun 1927 dikeluarkan pula Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi bagi golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda menetapkan Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun 1933. Peraturan tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan hukum Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra. Diskriminasi pun diberlakukan pada tataran kehidupan berkoperasi Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve.

Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.  Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sekaligus membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya (Bandung sebagai ibukota provinsi sedang diduduki oleh tentara Belanda)

Fungsi dan peran koperasi Indonesia

koperasi itu sendiri memiliki fungsi dan peranan yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa

Koperasi berlandaskan hukum

Koperasi berbentuk Badan Hukum dalam organisasi  ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama, berdasarkan asas kekeluargaan. Kinerja koperasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi juga harus bekerja berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha (perseorangan, persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak


Arti Lambang Koperasi ( Lama )


No
Lambang
Arti

1

Gerigi roda/ gigi roda
Upaya keras yang ditempuh secara terus menerus. Hanya orang yang pekerja keras yang bisa menjadi calon Anggota dengan memenuhi beberapa persyaratannya.



2



Rantai (di sebelah kiri)
Ikatan kekeluargaan, persatuan dan persahabatan yang kokoh. Bahwa anggota sebuah Koperasi adalah Pemilik Koperasi tersebut, maka semua Anggota menjadi bersahabat, bersatu dalam kekeluargaan, dan yang mengikat sesama anggota adalah hukum yang dirancang sebagai Anggaran Dasar (AD) / Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi. Dengan bersama-sama bersepakat mentaati AD/ART, maka Padi dan Kapas akan mudah diperoleh.

3

Kapas dan Padi (di sebelah kanan)
Kemakmuran anggota koperasi secara khusus dan rakyat secara umum yang diusahakan oleh koperasi. Kapas sebagai bahan dasar sandang (pakaian), dan Padi sebagai bahan dasar pangan (makanan). Mayoritas sudah disebut makmur-sejahtera jika cukup sandang dan pangan.


4


Timbangan
Keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi. Biasanya menjadi simbol hukum. Semua Anggota koperasi harus adil dan seimbang antara "Rantai" dan "Padi-Kapas", antara "Kewajiban" dan "Hak". Dan yang menyeimbangkan itu adalah Bintang dalam Perisai.


5


Bintang dalam perisai
Dalam perisai yang dimaksud adalah Pancasila, merupakan landasan idiil koperasi. Bahwa Anggota Koperasi yang baik adalah yang mengindahkan nilai-nilai keyakinan dan kepercayaan, yang mendengarkan suara hatinya. Perisai bisa berarti "tubuh", dan Bintang bisa diartikan "Hati".

6

Pohon Beringin
Simbol kehidupan, sebagaimana pohon dalam Gunungan wayang yang dirancang oleh Sunan Kalijaga. Dahan pohon disebut kayu (dari bahasa Arab "Hayyu"/kehidupan). Timbangan dan Bintang dalam Perisai menjadi nilai hidup yang harus dijunjung tinggi.

7

Koperasi Indonesia
Koperasi yang dimaksud adalah koperasi rakyat Indonesia, bukan Koperasi negara lain. Tata-kelola dan tata-kuasa perkoperasian di luar negeri juga baik, namun sebagai Bangsa Indonesia harus punya tata-nilai sendiri.

8

Warna Merah Putih
Warna merah dan putih yang menjadi background logo menggambarkan sifat nasional Indonesia.

Arti Gambar dan Penjelasan Lambang Koperasi Baru

  1. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia, mengandung makna bahwa Koperasi Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan dan teknologi;
  2. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar 4 (empat) sudut pandang melambangkan arah mata angin yang mempunyai maksud Koperasi Indonesia:
    • Sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk menyalurkan aspirasi;
    • Sebagai dasar perekonomian nasional yang bersifat kerakyatan;
    • Sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian, keadilan dan demokrasi;
    • Selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global.
  3. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk Teks Koperasi Indonesia memberi kesan dinamis modern, menyiratkan kemajuan untuk terus berkembang serta mengikuti kemajuan jaman yang bercermin pada perekonomian yang bersemangat tinggi, teks Koperasi Indonesia yang berkesinambungan sejajar rapi mengandung makna adanya ikatan yang kuat, baik didalam lingkungan internal Koperasi Indonesia maupun antara Koperasi Indonesia dan para anggotanya;
  4. Lambang Koperasi Indonesia yang berwarna Pastel memberi kesan kalem sekaligus berwibawa, selain Koperasi Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta mempunyai kepribadian yang kuat akan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya diri yang tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya;
  5. Lambang Koperasi Indonesia dapat digunakan pada papan nama kantor, pataka, umbul-umbul, atribut yang terdiri dari pin, tanda pengenal pegawai dan emblem untuk seluruh kegiatan ketatalaksanaan administratif oleh Gerakan Koperasi di Seluruh Indonesia;
  6. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi yang memuat :
    • Tulisan : Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang;
    • Gambar : 4 (empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan bentuk sebuah lingkaran yang menghubungkan satu kuncup dengan kuncup lainnya, menggambarkan seluruh pemangku kepentingan saling bekerja sama secara terpadu dan berkoordinasi secara harmonis dalam membangun Koperasi Indonesia;

    • Tata Warna :
      1. Warna hijau muda dengan kode warna C:10,M:3,Y:22,K:9;
      2. Warna hijau tua dengan kode warna C:20,M:0,Y:30,K:25;
      3. Warna merah tua dengan kode warna C:5,M:56,Y:76,K:21;
      4. Perbandingan skala 1 : 20.

Penggunaan Lambang Koperasi Baru

Sesuai dengan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ( Permen KUKM ) NOMOR : 02/Per/M.KUKM/IV/2012 tentang Penggunaan Lambang Koperasi Indonesia , maka mulai tanggal 17 April 2012 telah terjadi penggantian lambang koperasi.
Pada Pasal 2 tertulis bahwa :
"Bagi Gerakan Koperasi diseluruh Indonesia agar segera menyesuaikan penggunaan lambang koperasi Indonesia, sebagaimana pada Lampiran Peraturan Menteri ini."
Pada Pasal 3 tertulis :
"Bagi koperasi yang masih memiliki kop surat dan tatalaksana administrasi lainnya dengan menggunakan lambang koperasi Indonesia yang lama, diberi kesempatan selambat-lambatnya pada tanggal 12 Juli 2012 telah menyesuaikan dengan lambang koperasi Indonesia yang baru."
Dan pada pasal 6 tertulis bahwa :
"Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri ini maka Lambang Koperasi yang lama dinyatakan tidak berlaku."