“Dibawah biasan matahari senja dihiasi
senyum dari bibirmu itu kita lewati sebuah pemandangan alam yang begitu indah
dari sang maha pencipta”.
“Kriiiiiiiiing….
Kriiiiiing…”
Ooh
tuhaaaan..kenapa selalu bunyi bising ini yang membuat mimpi-mimpiku
berhamburan.
“okeee aku banguun
jam kesayangaankuuuu” sambil mematikan alarm. Kemudian ku tenggak habis air
mineral yang berada disebuah tabung kaca bening yang telah disiapkan diatas
meja sebelah kasurku. Ya meminum air mineral setiap pagi adalah kebiasaan rutin
dari keluarga kami sebelum melakukan aktifitas hari-hari.
Oh ya namaku
Bianca, aku adalah seorang mahasiswi dari universitas negri didaerah depok,
sekarang aku masih berada disemester 3.
Pagi ini aku
memilih sebuah t-shirt berwarna peach dipadukan dengan celana jeans dan
tentunya sepatu flat bertali,berwarna peach yang maching dengan t-shirtku untuk
pergi kekampus hari ini, ya motto style-ku memang simple but elegan.
“caaaa.. ayoo
turun sarapan yuuuk” panggil bubun sambil membuka pintu kamarku, bubun itu
panggilan untuk bundaku.
“iya bun, ini baru
mau turun” sambil berlenggak lenggok didepan cermin yang membiaskan seluruh
bentuk tubuhku dari kepala hingga kaki ini.
“kalo didepan
cermin lamanyaa minta ampuun” gerutu bubun
“hehe.. iya, aku
nyusuuuuul”.
Aku menuruni
tangga sambil membaca beberapa BBM yang sedari pagi belum aku lirik satupun.
‘hmm.. sekian banyak yang BBM kenapa ga ada satupun yang nyangkut kehati’
gerutuku dalam hati.
“serius banget sama
handphonenya” protes ayah.
“hehe..” tawaku
malu
“tau nih kaya
punya pacar aja lo de, megangin BB teruus”
“justru karna ga
punya pacar ini ka, haha” tepisku melawan ejekan ka kiki
“emang anak bubun
belum ada yang curi nih hatinya, udah setahun kuliaah looh..” tambah ejekan
bubun
“ayoo.. ayoo..
pada mau sarapan atau ngegosipin aku nih”
tepisku lagi dengan sinis sambil mengambil sehelai roti.
Selesai sarapan
pagi, ayah berangkat ke kantor, aku dan ka kiki berangkat ke kampus yang
kebetulan kami satu universitas hanya berbeda fakultas dan semester saja.
Sesampainya
digedung fakultasku, aku duduk di anak-anak tangga sebelum pintu masuk, sambil
menunggu kedatangan chika sahabatku aku membaca novel sambil mendengarkan music
melalui earphoneku yang tersambung ke blackberryku.
“wooy.. caa.. I’m
here.. hehhehe sorry agak lama, tau sendiri kan sekarang depok macetnya udah
nyamain ibu kota indonesiaa..” celotehnya kalau telat yang panjangnya seperti
kereta.
“sudaaaah biasaaa…
ya udah yook langsung kekelas” memotong alasan chika dan berdiri sambil
memasukan novelku kedalam tas.
Sesampainya
didalam kelas chika pun masih belum berhenti dengan ceritanya yang sedari tadi
dengan antusiasnya dia bercerita tentang pacar barunya, ‘ya biasa.. namanya
juga orang baru jadian pasti masih anget-angetnya’ gerutuku dalam hati yang
entah iri atau apalah.
“lo ngerti ga sih
dari tadi gue cerita caa..??” hentaknya sambil terlihat heran menatap wajahku.
“enghh.. hehehe
ngerti koo chikaaaa.. iyaa tau deh yang baru jadiaan”
“hmm.. kayanya lo
harus punya pacar deh ca,mau sampe kapan sih single teruus, masih belum bisaa
move dari Boy emangnya?? Please deh flat bangeet hidup loo.”
“hahahaa apaan sih
chi, ga orang rumah ga lo sama aja coment
terus tentang ke-single-an gue, hahaha.” Tepisku dengan tertawa palsu
“gue tau lo ya
caa, ga usah so ngumpet-ngumpetin perasaan lo deh”
“……..” itu jurus
jitu chika yang selalu membuat aku terdiam untuk membuat alasan-alasan yang
memperlihatkan bahwa aku sudah bisa move on dari Boy.
Ternyata
kedatangan dosen menyelamatkanku untuk tidak menjawab pertanyan-pertanyaan dari
chika.
Gemuruh suara
mahasiswa dan mahasiswi di kantin terdengar lebih keras pada saat jam makan
siang. ya akhir-akhir ini aku lebih sering makan siang sendiri, chika sedang
dimabuk cinta dengan pacar barunya yang juga temanku, aku sebagai sahabat chika
hanya memaklumi dua insan manusia yang sedang dimabuk cinta itu. Ya jujur aku
makin merasa sendiri kalau dikampus, maklumlah aku tidak mudah bergaul dengan
orang-orang yang belum aku kenal, aku hanya bisa terlihat asik dengan
orang-orang disekitarku, ya maka dari itu aku terlihat seperti orang angkuh
kalau seseorang itu belum kenal aku lebih jauh.
Aku lebih memilih
memasang earphone dan ku play lagu-lagu favoriteku sambil menikmati makan
siang, tapi terlihat sepasang mata sepertinya mencuri-mencuri pandang ke
arahku, sesekali akupun sengaja menantang sepasang mata itu untuk bertatapan,
namun sepertinya dia tidak terlihat mau bertatapan denganku namun lebih memilih
mencuri-curi pandanganku, akupun tidak menghiraukan sepasang bola mata itu.
“heh! Sendirian
aja lo de, chika mana??” Tanya ka kiki yang tiba-tiba ada di hadapanku
“eh lo ka, iya
nih.biasa itu anak lagi dimabuk cinta ka, jadi maunya sama pacarnya terus”
jawabku tidak semangat
“hahaha chika udh
punya pacar? Lah lo?? Kapaan???” ejeknya
“shit! Tiba-tiba
jadi kenyang gue ka” jawabku dengan nada tinggi
“oke oke, single
happy de” sambil mengacak rambut panjangku yang agak bergelombang.
“iyaa iyaaa..”
‘happy apaan, sepi iyeeh’ gerutuku dalam hati.
Kembalinya ke
kelas ternyata sudah terlihat Chika yang sedang asik bersenda gurau dengan sang
kekasih yaitu Ray. Kupasang wajah yang berusaha tidak terlihat iri dengan
kemesraan mereka berdua.
“yampuun si bapak
sama si ibu mesraa banget..” memasang senyum manisku
“ngiri yaaaa”
jawab mereka kompak seperti memojokkanku
“iih jodooh
tuuh,sampe samaan gituu. No no no I’m single happy” jawab palsuku
“haha biasanya
yang ngomong happy tuh nyatanya ga happy, ya ga bep??” ray mengerlingkan
matanya ke chika
“iyaa bep,
biasanya yang ngomong kaya gitu kesepian bep” tambah chika seraya langsung
tertawa
“oke oke emang yee
lo jodoh banget berduaa” menutup pembicaraan sambil memasang earphone kembali
ke indra pendengaranku.
Akupun tidak
mendengarkan pembicaraan mereka yang selalu mengejek status single-ku.
‘Boy?? Apa iya aku masih belum bisa
melupakannya, rasanya hati ini pun malas untuk menjawabnya, rasanya aku sudah
move on darinya, tapi entah kenapa setiap mendengar namanya hati ini selalu
bergetar tak karuhan, oohh tuhan bodohnya aku, kenapa masih ada
serpihan-serpihan perasaan untuknya. Apa iya dia adalah sebab kenapa selama ini
aku masih menjadi seorang jomblowati??’ gumamku dalam hati
Sudah petang dan
waktu pulang pun tiba,teman-teman sekelasku mulai beranjak dari kelas begitu
juga Chika dan Ray yang sudah berpamitan denganku untuk pulang, dan akupun
terasa malas beranjak dari tempat dudukku, dan kuputuskan untuk menunggu ka
Kiki didalam kelas dengan beberapa temanku yang masih sibuk membahas mata
kuliah yang baru saja selesai didalam kelas.
“de gue udah didepan fakultas lo nih”
bunyi BBM dari ka Kiki
Kuangkat tubuhku
setelah membaca BBM dari ka Kiki yang tanpaku balas pesannya, ternyata sudah
terlihat mobil Honda City berwarna hitam yang tentu didalamnya ada ka Kiki yang
berada dibalik kemudi, langsung ku buka pintu mobil dengan tangan kananku
sementara tangan kiriku sibuk memeluk erat buku-buku tebal yang ber-tittle-kan
‘EKONOMI’. Setelah berada didalam mobil kulemparkan buku-buku dan tasku
kebangku belakang tanpa melihat kea rah belakang.
“aduuuh!”
tiba-tiba muncul suara kesakitan dan kaget dari arah bangku belakang.
“hhahahahaha,
kasiaan banget lo Bas” tawa ka Kiki yang terlihat puas
“oops.. sorry..
abis ga bilang sih ada orang dibelakang” muka bersalah “lo gimana sih ka ga
bilang ih ada orang” protesku ke ka Kiki
“hahaahaha gimana
mau bilang, lo kan langsung buang buku lo kebelakang de” menjawab pertanyaanku
sambil tertawa
“hmm udah udah..
gpp ko, selow aja” mengusap keningnya sambil tersenyum
“sorry sorry ya
sumpah gue ga tau beneran ada lo” merasa bersalah
“iyaa gpp ko
caaaa..” memberikan senyum manisnya
‘kayanya gue kenal
deh sama org ini, temennya ka Kiki? Pastilah. Tapi siapa? Kayanya baru liat,
tapi ko kaya kenal ya’ pertanyaanku dalam hati
“eh ko tau nama
gue??” tanyaku ketus
“hehehe” senyum
tanpa menjawab
Aku tidak
menghiraukannya,mobil ka Kiki melaju dengan lamban, maklumlah padatnya kota
pinggiran sekarang sudah seperti Jakarta yang begitu sesak setiap harinya,
akupun kembali teringat dengan bayang-bayang Boy yang dulu mengisi hari-hariku,
ku ambil Blackberry ku,kubuka aplikasi BBM lalu kuketik huruf B kemudian O dan
terlihat profil laki-laki yang dulu sangat ku puja,ku putuskan untuk mencoba
menyapanya kubuka dinding chat bersama Boy.
“Ping!!”
“ada apa ca?” boy pun mebalasnya, entah betapa senangnya
setelah menerima balasan pesan dari boy
“egghh.. gpp ko boy, masih inget aku?”
“ya masihlah ca, masa iya aku lupa sana
kamu, apa kabar kamu??”
“hehe aku baik-baik aja boy, kamu sendiri?” tersenyum sambil sesekali melihat foto
yang terpampang di profil Boy.
“lo gamau turun
de?kita tuh udah dirumah, BBMan sama siapa tiba-tiba jadi senyum-senyum
gitu,sampe-sampe temen gue pamit turun mobil ga lo hirauin” Tanya ka Kiki
tiba-tiba
“hah?udah sampe?
Ko cepet? Emang temen lo turun dimana ka?”
“auu aah elaap”
seraya ka Kiki keluar mobil
Akupun tidak hiaru
dengan ka Kiki, kembali ku buka Blackberry-ku dan kembali berBBm ria dengan
Boy, entah apa yang kami bahas tapi serasa duniaku kembali berwarna seperti dulu.
Selesai mandi,makan malam akupun langsung kekamar untuk kembali bersenda gurau
bersama Boy kali ini tidak lagi di BBM tapi beralih ke telephone.
“ok, good night
ca, miss you” pertanda mengakhirkan senda gurau kami hari ini
Tanpa menjawabnya
langsung ku akhiri telephone dari laki-laki yang masih luar biasa menurutku.
Belum sempat ku letakan BB ku.
“Biip..Biip..Biip”
“sleeping is so hard when I can’t stop
thinking you, miss you”
Ooh
tuhaaaan,apakah Boy akan kembali….???
Akupun terlelap
dalam tidurku malam ini, dengan perasaan yang begitu berbunga-bunga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar