Senin, 05 Januari 2015

motivasi menjadikan hidup lebih berwarna

adakah orang yang memotivasi anda? siapa orang itu? pacar, teman, saudara, keluarga, atau orang lain?
 ya setiap orang pasti memiliki seseorang yang menjadi motivator. ada berbagai pandangan mengapa orang itu menjadi motivator kita. apa karna keahliannya, atau karena sesuatu yang bisa iya capai dengan mudah.

dengan adanya motivator kita seperti memiliki tantangan sendiri, misal saudara anda bisa berpenghasilan besar sedangkan tingkat pendidikan masih tinggi anda. nah, dari sini kita bisa menjadi orang yang ingin tahu, dari rasa ingin tahu yang besar  itu kita bisa belajar sendiri dengan langsung bagaimana orang tersebut bisa sukses atau mendengarkan nasihat-nasihatnya.

 Tetapi ada pula beberapa motivator yang sangat disukai para pemuda pemudi karena penyampaian mereka menggunakan kata-kata anak muda yang terkesan gaul dan mengerti kehidupan zaman sekarang. Para pemuda yaang sangat senang atau sering mendengarkan motivator akan mengalami perubahan dalam kehidupan mereka ke arah yang positif, mereka yang sebelumnya suka menghabiskan waktu dan memhambur-hamburkan uangnya, akan sadar dan lebih menghargai waktu dan lebih menghargai uang. Mereka juga akan memikirkan masa depan mereka, dan lebih terbuka pikiran mereka. Dan banyak juga yang menyesali atas perbuatan-perbuatan mereka sebelum mendengar motivasi, mereka akan merasa mengapa dulu saya sebodoh itu?

jadi, kalau ingin skses coba dengarkan kata orang lain. jangan malu untuk bertanya, jangan pula memandang sebelah mata. 

“Every successful person must have a failure. Do not be afraid to fail because failure is a part of success.”

cita-cita yang belum terlaksana

sebagai makhluk ciptaan tuhan pasti kita memiliki berbagai macam cita-cita. misalnya saja sewaktu masih di taman kanak-kanak setiap anak ketika di beri pertanyaan ingin menjadi apa ketika dewasa kebanyakan dari mereka menjawab dokter, tentara, polisi, dan sebagainya. sewaktu sd mereka pun di tanyakan lagi apa cita-cita ketika dewasa nanti. dan jawabannya pun masih sama, sampai seterusnya lulus sekolah menengah pertama. ketika beranjak ke sekolah menegah atas, cita-cita setiap anak dari taman kanak-kanak pasti banyak yang berbeda. akan tetapi tidak semua berbeda. bagi anak-anak tertentu cita-cita itu adalah gambaran dimasa yang akan datang, sehingga ia berjuang dengan keras untuk menggapai cita-citanya tersebut.

akan tetapi, ada anak yang menganggap remeh cita-cita. iya beranggapan bahwa sekolah yang iya tekuni dan kerjaan apa nanti past akan berbeda. sehingga hal tersebut kadang mendorong anak untuk tidak serius dalam menggapai cita-cita yang dulu pernah iya sebutkan dengan semangat sewaktu taman kanak-kanak.

sebagai penulis saya juga memiliki cita-cita tingg, akan tetapi karna usaha saya sia-sia jadi saya pun menyerah. tapi, saya tidak putus asa. saya terus melatih kemampuan saya, setelah saya menemukan keahlian apa yang saya punya, maka baru saya akan menyebutkan akan menjadi apa kelak. oleh sebab itu kawan, belum ada kata terlambat untuk merubah sikap dan semangta untuk meraih cita-cita. asal ada kemauan pasti disitu akan ada keberhasilan :)  

tulisan bebas

KEBANGGAAN atau KEKECEWAAN


Setiap orang tua pasti  memiliki cita-cita atau harapan agar anak-anaknya membuat orang tuanya bangga . Banyak cara yang dilakukan orang tua untuk mencapai harapan itu. Akan tetapi sifat dan watak setiap anak berbeda. Ada anak yang benar-benar ingin mewujudkan harapan orang tuanya tersebut dengan giat belajar, tekun beribadah, rajin membatu dirumah, tidak membantah, dan sebagainya. Akan tetapi ada juga sebagian anak yang acuh tak acuh kepada orang tuanya. Ia suka membolos, membantah, tidak sopan, dll. Mengapa jalan pikiran mereka berbeda. Ini semua mungkin berasal dari faktor lingkungan, keluarga itu sendiri, bahkan dalam pergaulannya.


Jika anak yang kita besarkan tumbuh menjadi anak yang sedikit mengecewakan jangan terlalu menyalahkan anak. Bisa saja iya begitu karna ingin mendapat perhatian dari kedua orang tuanya. Sebagai orang tua, sebaiknya luangkan waktu anda dengan anak anda. Jangan terlalu fokus bekerja, ya walaupun tujuan orang tua bekerja dengan giat adalah untuk anak-anaknya kelak. Jangan asik dengan gadget masing-masing. Pantau pertemanan anak anda jua, karna dalam pergaulan juga mempunyai pengaruh penting dalam  kehidupan anak anda.



Jadi sih intinya orang tua dan anak harus bekerja sama dengan anaknya untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Apakah nanti itu membuat bangga atau menjadi kecewa urusan belakangan. Tetapi jika pondasinya sudah di bikin kokoh insyaAllah hasilnya juga memuaskan.

kelompok referensi

kelompok referensi








BAB I
PENDAHULUAN


Kelompok ialah kumpulan individu-individu yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya selama periode waktu tertentu untuk suatu kebutuhan atau tujuan bersama. Pihak-pihak yang berada dalam kelompok biasanya saling berbagi norma-norma dan tujuan serta memiliki kesamaan identitas.

Terkadang kelompok diklasifikasikan berdasarkan status keanggotaan. Kelompok dimana seseorang menjadi menjadi anggota atau mempunyai kualifikasi untuk menjadi anggota disebut anggota kelompok. Sedangkan kelompok dimana seorang individu tidak mungkin menerima keanggotaan, namun bertindak seperti seorang anggota dengan mengadopsi nilai, sikap, dan perilaku kelompok disebut kelompok simbolik. Dan di dalam makalah ini akan dibahas secara rinci tentang kelompok resensi. Kelompok referensi merupakan hal yang sangat penting dan ide yang berpengaruh  besar dalam Perilaku konsumen.

Kelompok referensi adalah setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagi perbandingan (referensi) bagi seseorang dalam membentuk nilai-nilai umum atau khusus, atau dalam berperilaku. Dari perspektif  pemasaran, kelompok referensi merupakan kelompok yang dianggap sebagai dasar referensi bagi seseorang dalam menentukan keputusan pembelian atau konsumsi mereka







BAB II
PEMBAHASAN

Kelompok Referensi (Reference Group) atau Kelompok Rujukan atau Kelompok Acuan merupakan sekelompok orang yang dianggap memiliki pengaruh evaluasi, aspirasi,  bahkan perilaku terhadap orang lain secara langsung ataupun tidak langsung, dan dianggap sebagai pembandingan bagi seseorang dalam membentuk nilai dan sikap umum/khusus atau  pedoman khusus bagi perilaku.

Kelompok referensi memberikan standar (norma atau nilai) yang dapat menjadi  perspektif penentu mengenai bagaimana seseorang berfikir atau berperilaku, dan kelompok ini berguna sebagai referensi seseorang dalam pengambilan keputusan. Menurut Sumarwan (2003), kelompok referensi (preference group) adalah seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi seseorang. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2000), kelompok referensi sebagai kelompok yang mempunyai  pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.

Dan menurut Herbet H. Hyman, kelompok acuan didefinisikan sebagai orang atau kelompok orang yang mempengaruhi secara bermakna suatu perilaku individu. Pada awalnya kelompok acuan dibatasi secara sempit dan hanya mencakup kelompok-kelompok dengan siapa individu berinteraksi secara langsung (keluarga dan teman-teman akrab).

Tetapi konsep ini secara berangsur-angsur telah diperluas mencakup  pengaruh perorangan atau kelompok secara langsung maupun tidak langsung. Kelompok acuan tidak langsung terdiri dari orang-orang atau kelompok yang masing-masing tidak mempunyai kontak langsung, seperti para bintang film, pahlawan olahraga, pemimpin  politik, ataupun orang yang berpakain baik dan kelihatan menarik di sudut jalan (Schiffman, Leon G. and Kanuk, Leslie Lazar, 2000).

Kelompok referensi merupakan hal yang sangat penting dan ide yang berpengaruh  besar dalam Perilaku konsumen. Sebab, kelompok referensi adalah setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagi perbandingan (referensi) bagi seseorang dalam membentuk nilai-nilai umum atau khusus, atau dalam berperilaku. Dari perspektif  pemasaran, kelompok referensi merupakan kelompok yang dianggap sebagai dasar referensi bagi seseorang dalam menentukan keputusan pembelian atau konsumsi mereka



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Kelompok merupakan kumpulan individu-individu yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya selama periode waktu tertentu untuk suatu kebutuhan atau tujuan  bersama. Pihak-pihak yang berada dalam kelompok biasanya saling berbagi norma-norma dan tujuan serta memiliki kesamaan identitas. Pada awalnya kelompok acuan dibatasi secara sempit dan hanya mencakup kelompok-kelompok dengan siapa individu berinteraksi secara langsung (keluarga dan teman-teman akrab). Tetapi konsep ini secara berangsur-angsur telah diperluas mencakup pengaruh perorangan atau kelompok secara langsung maupun tidak langsung. Kelompok acuan tidak langsung terdiri dari orang-orang atau kelompok yang masing-masing tidak mempunyai kontak langsung, seperti para bintang film, pahlawan olahraga, pemimpin politik, ataupun orang yang berpakain baik dan kelihatan menarik di sudut jalan (Schiffman, Leon G. and Kanuk, Leslie Lazar, 2000)

tugas softskill. Gaya Hidup

GAYA HIDUP




BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi dan modern saat ini, gaya hidup atau life style merupakan hal yang sangat penting dan kerap menjadi ajang untuk menunjukkan identitas diri seseorang. Berbagai macam cara dilakukan orang-orang itu untuk dapat menunjukkan jati dirinya masing-masing, baik itu dari segi cara berpakaian, pola hidup, bahkan sampai ke perilaku seksual yang akhir-akhir ini semakin menyimpang dari etika dan norma yang ada.

Ada beberapa kontradiksi ideologis berkaitan dengan perkembangan gaya hidup didalam kehidupan bermasyarakat. Para pendukung Marxisme misalnya, melihat pembentukan diferensiasi sosial dan gaya hidup adalah sebagai akibat dari model relasi produksi kapitalisme yang menyimpan konflik sosial di dalamnya. Sedangkan para pemikir non Marxis (misalnya Durkheim, Parsons, Williamson) melihat diferensiasi dan terbentuknya gaya hidup tersebut sebagai suatu yang positif dalam perkembangan masyarakat. Gaya hidup menurut mereka, merupakan satu bentuk kreativitas yang diperlukan bagi kemajuan sosial dan kultural (Piliang, 2004: 303).

Kontradiksi tersebut juga telah mulai muncul di Indonesia seiring dengan perkembangan berbagai gaya hidup kahir-akhir ini. Dapat terlihat bahwa di dalam suatu pergaulan dibutuhkan aturan-aturan atau norma-norma yang terjadi atas kesepakatan bersama dan bertujuan untuk menghindari segala sesuatu yang bersifat negatif. Lingkungan yang pertama kali memperkenalkan individu kepada aturan yang berlaku di masyarakat adalah lingkungan keluarga. Keluarga biasanya membimbing kita kepada penyelarasan terhadap norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat dengan tujuan menghindari penolakan sosial dikarenakan mengenal aturan-aturan atau norma-norma sosial yang terdapat di masyarakat.

Aturan-aturan atau norma-norma yang berlaku di dalam suatu masyarakat tertentu akan menjadi suatu kebiasaan, apalagi bila didukung oleh lingkungan yang setiap hari memberi contoh. Dengan sadar atau tidak sadar kelompok lainnya akan meniru kebiasaan tersebut.






BAB II
PEMBAHASAN

Gaya hidup (English: lifestyle) adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung jaman atau keinginan seseorang untuk mengubah gaya hidupnya. Istilah gaya hidup pada awalnya dibuat oleh psikolog Austria , Alfred Adler , pada 1929. Pengertiannya yang lebih luas, sebagaimana dipahami pada hari ini, mulai digunakan sejak 1961.

Gaya hidup bisa dilihat dari cara berpakaian,kebiasaan, dan lain-lain. Gaya hidup bisa dinilai relatif tergantung penilaian dari orang lain. Gaya hidup juga bisa diijadikan contoh dan juga bisa dijadikan hal tabu. Contoh gaya hidup baik: makan dan istirahat secara teratur, makan makaiadn 4 sehat 5 sempurna dan lain-lain. Contoh gaya hidup tidak baik: berbicara tidak sepatutnya, makan sembaragan dan lain-lain. Kesehatan bergantung pada gaya hidup.

Seiring dengan berkembanganya Ilmu pengetahuan, teknologi yang dengan pesat sesuai berkembangnya peradaban manusia banyak manusia yang merubah gaya hidupnya. Mereka merubah gaya hidup karena manusia memang harus berkembang sebebas-bebasnya atas apa yang dirancang, diprogramkan di dalam hidup yang dijalankannya itu.

Tetapi manusia lupa akan keterbatasannya bahwa ia masih mempunyai kelemahan manusiawi; contoh ciderawi dan belum sempurna. Itulah sebabnya kemungkinannya ia masih bisa jatuh dalam pencobaan, ujian, rintangan, hambatan, penggodaan duniawi.

Penggodaan duniawi itu seperti keterangan tersebut di bawah ini.
Gaya hidup modern :
1. Arti : Suatu sikap, perilaku, perbuatan dan tingkah laku yang sesuai dengan tuntutan jaman dan didasarkan pada kemampuan ratio/akal budi, pikiran manusia.

2. Bentuk-bentuk gaya hidup manusia
A.B Susanto dalam bukunya "Potret-potret Gaya Hidup Metropolis", memaparkan dengan gamblang berbagai bentuk gaya hidup manusia modern di kota metropolis seperti Jakarta, antara lain :
a. Menjadikan "Status" sebagai sesuatu yang penting.
Maksudnya bahwa status seseorang (keberadaan yang melekat di dalam dirinya itu) ditandai dengan penampilan dan segala yang dipakainya.
Contoh : mobil, telepon seluler, peralatan rumah tangga yang serba mewah.

b. "Mobilitas yang Tinggi"
Maksudnya : segala kegiatan bisnis yang padat yang tidak dibatasi adanya faktor jarak waktu, tempat, dan Negara.
Contoh : pagi di Jakarta, siang sudah di Medan dan esoknya sudah di Singapura.

c. "Bercengkerama di tempat-tempat tertentu"
Maksudnya : bercengkerama untuk melepaskan segala kepenatan kerja di suatu tempat yang dianggapnya paling nyaman.
Contoh : seperti kafe dianggap sebagai suatu produk dijadikan ikon gaya hidup modern (ikon : ciri khas, karakteristik) yang begitu banyak digandrungi orang.

d. Lunch, golf, dinner
Maksudnya : tata krama yang lazim dipakai untuk mengadakan pendekatan / mempengaruhi kebijaksanaan orang lain dalam pengambilan keputusan.
Contoh : sembari main golf, para pengusaha melakukan lobby bisnis kepada staf meteri perumahan rakyat.

e. Pernikahan Agung
Maksudnya : moment (peristiwa yang tiada bandingnya) kehidupan yang perlu dirayakan secara besar-besaran.
Contoh : Pernikahan agung keluarga Cendana dirayakan dengan cara mewah diball-room hotel Mulia Senayan Jakarta dihadiri para pembesar dan pejabat pemerintahan RI

f.  Cara hidup instan
Maksudnya : gaya hidup yang ingin serba cepat, praktis, dan efektif.
Contoh : makanan fastfood McDonald, KFC.

g. Gaya hidup dengan teknologi komunikasi
Maksudnya : kemampuan alat-alat teknologi informasi yang membuat orang /dunia berada di genggaman tangan, sehingga menjadi sangat mudah dikonek/dihubungi.
Contoh : perkembangan alat CIP, internet.

h. Wisuda : pengukuhan kelulusan yang digunakan untuk pengakuan pada tingkat kesarjanaan; master dan doctoral. Bergeser digunakan untuk merayakan kelulusan pada tingkat yang lebih rendah.
Contoh : wisuda untuk melepas kelulusan taman kanak-kanak, SMA, disertai pesta semalam suntuk.



BAB III
PENUTUP


SARAN:  boleh saja kita merubah gaya hidup yang lebih moderen, akan tetapi masih bisa di atas normal dan masih mengikuti norma-norma yang berlaku. Dalam memilih pergaulan juga harus lebih selektif. Itu di lakukan agar kita tidak ikut terjerumus ke dalam pergaulan yang salah.




DAFTAR PUSTAKA: