Nama
saya cila. Saya seorang gadis yang memiliki sebuah impian yaitu ingin
membuatkan rumah idaman untuk kedua orang tua saya. Status sosial kami
sebenarnya bisa terbilang sederhana. Kami tinggal di sebuah rumah yang kiranya cukup
untuk menampung beberapa orang di dalamnya. Sebelum menempati rumah yang
sekarang, kami sekeluarga mengontrak rumah kecil yang hanya mampu menampung
untuk empat orang saja. Tahun demi tahun kami lewati bersama di rumah kontrakan
itu. Bertahun tahun pula kami mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. Akhirnya
tiba saatnya dimana oang tua saya dapat membeli rumah yang saat ini kami
tempati.
Rumah
ini sebenarnya belum termasuk kategori rumah yang orang tua saya impikan. Sebab
orang tua saya ingin memiliki rumah yang bisa di bilang cukup luas. Dimana rumah
itu memiliki halaman yang dapat ditumbuhi bunga-bunga yang indah, buah-buahan,
dan sebagainya. Selain halaman yang cukup, orang tua saya juga menginginkan
rumah yang ada kolam renang di dalamnya. Ini semua di karenakan adik saya yang
paling kecil hobby sekali berenang.
Sebenarnya,
bukan hanya ingin membuatkan rumah yang luas, akan tetapi saya juga ingin
menaikkan haji orang tua saya. Impian ini timbul terjadi ketika saya dan
keluarga berkunjung kerumah seorang sahabat dari kedua orang tua. Beliau bercerita
tentang betapa nikmat dan indahnya kota suci mekkah. Sepintas saya melihat mata
kedua orang tua saya, disana terbenak rasa yang amat sangat ingin melihat
secara langsung kota mekkah yang di ceritakan oleh sahabat orang tua saya. Semenjak
dari situ, sayang mulai menabung sedikit
demi sedikit, dan berharap ketika waktunya tiba uang yang saya kumpulkan
saat ini cukup untuk memberangkatkan haji kedua orang tua saya.
Oh
iya ada lagi yang saya impikan, yaitu membeli mobil atau kendaraan dengan uang
saya sendiri. Walaupun saya sudah di berikan sebuah motor oleh orang tua saya,
saya merasa itu belum puas. Sebab, itu masih menggunakan uang dari orang tua
saya. Disini sebenarnya yang lebih dominan ialah ingin membelikan ayah saya
sebuah mobil, sebab saya merasa kasihan ketika meliahat ayah ingin berangkat
kerja. Ketika cuacana panas iya kepansan, dan hujan beliau kehujanan bahkan
sampai sakit.
Itulah
beberapa harapan dan impian dari saya. Semoga suatu saat nanti saya dapat
mewujudkan impian saya, dan dapat membagakan kedua orang tua saya beserta adik-adik
saya. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar