Sabtu, 01 Desember 2012

tugas IBD II



    I.      Manusia dan keindahan

            Keindahan
Keindahan adalah sesuatu yang dapat diartikan dengan cantik, bagus, elok, dan molek. Biasanya keindahan identik dengan kebenaran yang indah dan selalu mengandung makna kebenaran.
Keindahan juga memiliki perbedaan makna lain yang lebih luas, yaitu:
1.   Keindahan dalam arti luas
2.  Keindahan dalam arti estetis murni
3.  Keindahan dalam arti terbatas dalam pengertian dengan pengelihatan
Disini keindahan diartikan sebagai sesuatu yang menimbulkan perasaan senang atau bahagia bagi penikmatnya.
Keindahan yang muncul dari akal dan budi dapatlah disebut keindahan dalam arti yang sebenarnya, sedangkan keindahan yang muncul dari dorongan nafsu merupakan keindahan semu.
            Perbedaan antara keindahan obyektif dan subyektif
·         Keindahan obyektif
      - Terdapat pada suatu benda atau barang
      - Sifatnya abadi dan universal, selama belum berubah dari semula
      - Tidak bergantung pada asas kegunaan (manfaat) lahiriah atau yang                  bersifat material.
·         Keindahan subyektif
      - Sangat bergantung pada selera perorangan, sangat relatif
      - Bersumber dari asas kegunaan benda bagi masing-masing individu.

Seseorang berkepribadian mulia, bila orang tersebut memiliki  rasa keindahan dan minatnya terhadap keindahan cenderung kepada keindahan obyektif. Orang yang seperti itu akan baik perilakunya seperti sabda Nabi Muhammad SAW.: “Dalam tubuh manusia itu terdapat segumpal daging, manakala daging itu baik, maka akan baiklah jasad manusia itu seluruhnya. Tetapi manakala segumpal daging itu tidak baik, maka akan menjadi tidak baiklah jasad manusia itu seluruhnya. Segumpal daging daging yang dimaksud adalah hati”.
Cara mengusahakan supaya rasa keindahan itu cenderung pada keindahan obyektif yasitu dengan melatih mendengarkan “bisikan” akal dan budi dan berbuat sesuatu yang sesuai dengan bisikan akal dan budi tersebut. Karena pada akal dan budilah letak “kemanusiaan”. Manusia yang tidak senang akan kebaikan, keindahan dan kebenaran serta tidak berusaha menciptakannya, orang itu sudah kehilangan predikat manusia lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar