I. Manusia dan keindahan
Keindahan
Keindahan
Keindahan
adalah sesuatu yang dapat diartikan dengan cantik, bagus, elok, dan molek.
Biasanya keindahan identik dengan kebenaran yang indah dan selalu mengandung
makna kebenaran.
Keindahan juga memiliki perbedaan makna lain yang lebih luas, yaitu:
Keindahan juga memiliki perbedaan makna lain yang lebih luas, yaitu:
1.
Keindahan
dalam arti luas
2. Keindahan dalam arti estetis murni
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam pengertian
dengan pengelihatan
Disini keindahan diartikan sebagai sesuatu yang
menimbulkan perasaan senang atau bahagia bagi penikmatnya.
Keindahan yang muncul dari akal dan budi dapatlah
disebut keindahan dalam arti yang sebenarnya, sedangkan keindahan yang muncul
dari dorongan nafsu merupakan keindahan semu.
Perbedaan
antara keindahan obyektif dan subyektif
·
Keindahan
obyektif
-
Terdapat pada suatu benda atau barang
-
Sifatnya abadi dan universal, selama belum berubah dari semula
-
Tidak bergantung pada asas kegunaan (manfaat) lahiriah atau yang bersifat
material.
·
Keindahan
subyektif
-
Sangat bergantung pada selera perorangan, sangat relatif
-
Bersumber dari asas kegunaan benda bagi masing-masing individu.
Seseorang berkepribadian mulia, bila orang
tersebut memiliki rasa keindahan dan minatnya terhadap keindahan
cenderung kepada keindahan obyektif. Orang yang seperti itu akan baik
perilakunya seperti sabda Nabi Muhammad SAW.: “Dalam tubuh manusia itu terdapat
segumpal daging, manakala daging itu baik, maka akan baiklah jasad manusia itu
seluruhnya. Tetapi manakala segumpal daging itu tidak baik, maka akan menjadi
tidak baiklah jasad manusia itu seluruhnya. Segumpal daging daging yang
dimaksud adalah hati”.
Cara mengusahakan supaya rasa keindahan itu
cenderung pada keindahan obyektif yasitu dengan melatih mendengarkan “bisikan”
akal dan budi dan berbuat sesuatu yang sesuai dengan bisikan akal dan budi
tersebut. Karena pada akal dan budilah letak “kemanusiaan”. Manusia yang tidak
senang akan kebaikan, keindahan dan kebenaran serta tidak berusaha
menciptakannya, orang itu sudah kehilangan predikat manusia lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar