Penderitaan
dan sebab-sebabnya
Apabila kita kelompokkan
secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka
penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1.
Penderitaan yang timbul akibat perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Allah
SWT berfirman, Aku tidak akan pernah merubah nasib hambaku, melainkan Hambaku
sendirilah yang merubahnya. Sudah jelas Tuhan tidak akan mengubah nasib
hambanya, karena atas usaha hambanya sendirilah yang bias mengubah nasibnya
itu. Adapun perbedaan antara nasib buruk dan takdir, kalau takdir Tuhan yang
menjadi penentunya sedangkan nasib buruk itu manusia lah penyebabnya.
Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita, mislalnya :
Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita, mislalnya :
·
Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap dan disiksa
oleh majikanya seharusnya majikan yang biadab itu diganjaran dengan hukuman
penjara oleh pengadilan negri supaya perbuatan itu dapat di perbaiki dan
pembantu yang telah menderita itu bisa dipulihkan
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkuangan
juga menyebabkan penderitaan manusia, misalnya :
·
Musibah banjir dan tanah longsor bermula dari penghunian
liar di hutan lindung, kemudian pohon-pohot dibabat menjadi tandus dan gundul
oleh manusia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir,
ratusan rumah hancur .
2. Penderitaan
yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat
penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism
dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
Bebebrapa kasus penderitaan dapat diungkapkan
berikut ini :
Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh
dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa.
Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena
kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di universitas, dan akhirnya
memperoleh gelar doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr.
Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar